Aktivitas Kami

Duroriyyah in Polda DIY

Malam ini (19/03/09) pukul 21.00 wib hampir seluruh santri putra Pesantren Al Munawwir Krapyak menghadiri majelis shalawatan simtud duror yang dipimpin oleh Habib Syeikh bin Abdul Qodir Assegaf di Markas Kepolisisn Daerah DI Yogyakarta. Mereka semua menggunakan truk tentara milik Polda DIY. Sedangkan saya, Luthfi, Syamsul, Asyikin, dan Sugeng, bersama Gus Asid dan istrinya menaiki mobil Kijang milik pribadi. Sesampainya di tempat, telah nampak ratusan orang jamaah shalawatan yang telah duduk terdiam sambil melantunkan syair-demi syair shalawat dan mencoba meresapi keagungan Nabi Muhammad SAW.

Malam itu, rombongan majelis shalawatan simtud duror yang cukup sering pentas di Yogya, memang telah terjadwal untuk mengisi di kegiatan Maulud Nabi di Kapolda DIY, yang juga sambil mendoakan kinerja Kepolisian Republik Indonesia dalam melakukan pengamanan pemilu 2009 besok.

Lantunan shalawatan simtud duror yang sebagian syairnya telah dapat di download di beberapa situs di internet, mampu membuat kesejukan dihati pendengarnya malam itu.dan hamper seluruh pendengar turut pula melantunkan syair-syair shalawatan simtud duror yang telah cukup populis, apalagi dikalangan santri pondok pesantren. Dengan iringan perangkat rebana, membuat nuansa malam itu (bagi mereka yang dengan khusu’) seperti tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata. Betapa keagungan pribadi Nabiyullah Muhammad SAW, begitu besar, hingga mengharapkan syafaat serta kehadirannya di yaumil qiyamah, menjadi suatu harapan besar setiap individu.

Setelah 2 jam kita diringi oleh lantunan syair-syair shalawat, dan ditutup dengan doa oleh Habib Syeikh bin Abdul Qodir Assegaf, kemudian disambung dengan sambutan Kapolda DIY yang baru beberapa minggu bertugas di DIY. Setelah itu taujih yang disampaikan oleh Ustadz Dr. Wijayanto, sekalgus membuat nuansa berubah 180%, menjadi suatu nuansa yang menghibur jiwa, dan seolah membuat diri menjadi refresh, setelah sedari tadi mencoba untuk mendalami hingga ke relung hati, setiap syair-syair simtud duror yang dibawakan oleh Habib Syeikh. Memang gaya Ustadz yang tergolong dai muda ini, cukup humoris, dan ringan, sehingga pendengar cukup mudah untuk memahami setiap pesan-demi pesan beliau. Ustadz Wijayanto juga seorang dosen di perguruan tinggi di Yogyakarta, sekaligus pengisi di beberapa televisi swasta, radio, dan aktifitas dakwahnya yang padat.

Acara pun usai tepat jam 23.00 dan di tutup dengan doa oleh Ustadz Wijayanto. Akhirnya sedikit demi sedikit para pendengar pun beranajak dari duduknya dan mencari sanak family, kawan, atau saudaranya yang lain untuk kembali kerumah masing-masing dengan membawa 2 pesan sekaligus, yang pertama; mengingat keagungan Nabi Muhammad SAW, dan yang kedua, adalah nasehat tentang kehidupan. Keseluruhannya menyatu dalam relung jiwa, dan sudah menjadi keharusan, apabila itu mampu diaplikasikan di dalam kehidupan sehari-hari.

{deKcL}

jumat dini hari, 20/03/09;24.30 wib


Tinggalkan komentar